MENGATASI WRITER’S BLOCK
Nara
Sumber : Ditta Widya
Utami S.Pd
Moderator : Maiosyaroh
Penulis :
Abdul Gofur S.Ip M.Pd
Pertemuan
ke : 7
Sebenarnya pertemuan ke 7 ini
dilaksanakan pada senin, 18 Oktober 2021 tepatnya pukul 19.00, yang dipandu
oleh moderator cantik nan berprestasi ibu Maisyaroh, dan nara sumber
yang tak kalah cantik yang memiliki segudang prestasi juga ibu Ditta Widya
S.Pd.
Malam itu begitu mempesono,
disamping terkesima dengan materinya, juga sibuk membaca resume teman teman,
sehingga lupa kalau saya sendiri belum menulis resume. seharian kegiatan diluar
rumah yang bertubi- tubi membuatku merasa lelah dan ngantuk, ahirnya sebelum
resume dibuat sayapun sudah tidak berdaya dan menunda untuk membuat resumenya.
Sesuwai dengan judul malam itu
WRITER’S BLOCK akupun terkena virus itu, meras nggak ada waktu, sibuk dan
kehilangan moot, sampai ahirnya hari ini aku baru bisa mengatasi WB, berapa
hari ya, aku WB dari hari senin sampai pagi ini? Ternyata 5 hari aku baru bisa
bangkit dari WB begitu lama ya?
Malam itu nara sumber memberikan
tantangan kepad seluruh peserta untuk membuta tulisan dengan kata kuncinya
adalah: Hujan, hantu, hati. Seluruh peserta berbondong – bodong membuat tulisan
termasuk saya membuat tulisan pendek yang kata kuncinya adala Hujan, hantu dan
hati. Hasilnya semua menulis dengan luar biasa.
Nara sumber menyampaikan maternya
dengan jelas dan gambling dan menjadikan semua peserta memahami dan menyadari
bahwa WB itu bisa menghinggapi siapa saja, baik kepada penulis junior, senior
bahkan kepada maha siswa yan sedang melaksanakan tugas membuat skripsi atau
teses dll.
Apa Writer’s Block itu? Wiki
pedia mengartikan writer’s block adalah: sebagai keadaan saat penulis kehilangan
kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Dalam
sebuah atikel di idntimes disebutkan bahwa berdasarkan sebuah penelitian dari
Yale Psychologists pada tahun 1970 dan 80-an yang ahir ahir ini kembali di
tinjau New Yorker, Writer’s block merupakan hal yang konkrit dan fenomena yang
bisa diatasi.
Untukmemahami fenomena ini, dua
orang psicolog, jeromo singer dam michail Barrios pun mengadakan sebuah penelitian
terhadap para penulis dengan latar belakang berbeda.
Lalu apa penyebab dari writer’s
block itu? Penyebabnya adalah:
1. 1. Topik yang asing atau mencoba metode yang baru dalam menulis
2. 2. Setres
3. 3. Lelah fisik/mental
4. 4. Terlalu perfeksionis
Bagaimana cara mengatarsi WB?
Antara lain bisa dengan
mempelajari lebih seksama terkait metode baru tersebut (misal terbiasa menulis
cerpen kemudian harus menulis KTI). Atau jika terkait tema. Kita bisa jeda
sedikit menulis lalu membaca referensi tambahan terkait tema untuk memperkaya
wawasan dan kosa kata.
Berapa lama WB terjadi?
Jawabannya tergantung seberapa
cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WR. Kalau kita tidak segera
tangani WB tentu karya tulis kita tidak akan segera jadi, bahkan mungkin tak
akan jadi jadi. Atau jadi tapi dengan hasil yang pas pasan { contohnya, karena
mau tak mau memang harus dikumpulkan seperti laporan)
TIP mengatasi WRITER’S BLOCK
adalah;
1. - Pelajari metode/topic yang akan ditulis secara lebih seksama
2. - Refresing hati, otak, dan fisik
3. - Lakukan menulis bebas
4. - Hindari terlalu perfeksionis
5. Menulis bareng dengan teman teman ditempat yang sama
Lima tip inilah yang insyaallah
akan bisa mengatasi Writer’s Block tetapi setiap orang pasti punya tritmen yang
berbeda beda dalam mengatasi Writer’s block, ada yang mengatasi dengannn cara perbanyak
bahan bacaan terkait tema yuang akan ditulis, blog walking, diskusi, menonton
film, mendengar radio atau nonton berita di telivisi, ngobrol dengan orang yang
ada disekitar kita, membaca buku.
Yang jelas setiap orang pasti
pernah mengalami witer’s block penyebabnya tentu berbeda beda dan penanganannya
juga berbeda beda, yang terpenting kita harus bisa mengenali dan segera mencari
solusinya. Dan juga segera bangkit kembali dari Writer’s block. Agar karya
tulis kita segera tuntas.
Benar, Pak. Mengatasi writer's block memang penting agar tulsian dapat dilanjutkan. Semangat terus ya ...
BalasHapusTerima kasih ibu Rosmiati atas masukan dan sarannya jazakumullah bi ahsanal jaza'
BalasHapus