KETERAMPILAN
DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG CERAH
Guru motivasi
leterasi digital
Pertemuan
ke 11
Nara sumber: DENI
DARMAWAN
Moderator : Helwiyah
Penulis : Abdul Gofur
Dari jam 12.30 aku membuka computer untuk mengertjakan
resume pertemuan GMLD yang ke 10, tertunda karena banyaknya kegiatan mau mengerjakan ada saja
halnagannya ya yang urusan sekolah, urusan tetek bengeklah pokoknya
Alhamdulillah dengan tekat yang bulat ahirnya selesaii juga mengerjakan resume
pertemuan GMLD yang ke 10, begitu membuka WA mau mengeserlink di daftar
pengumpulan lah ternyata group WA nya ditutup kareana ada kegitan belajar KMLD
pertemuan yang ke 11 aubhanallah aku langsung saja menyimak, dan berkeinginan
untuk menyelesaikan resumi dipertemuan
ini tidak mau menunda nunda lagi, semoga lancer sewlamat sampai tuntas menyimak
materi yang disampaikan oleh narasumber dan bisa membuat resumi secepat kilat
menyambar seperti yang dilakukan oleh teman teman di GMLD ini. Kalau ditunda
lagi takutnya malah klewat. Sore ini aku sangat nersemangat, luar biasa karena
girang sudah menyelesaikan resume yang ke 10, sekalian dah diselesaikan resume
ke 11 mumpung mutnya lagi naik. Mudah
mudahan resumenya bisa memberikan manfaat kepad orang banyak dan juga bisa
memberikan insoirasi.
Sore ini adalah pertemuan ke 11 yang di pandu oleh moderator
hebat nan memiliki berbagaimacam prestasi yang luar biasa, beliyau adalah ibu
Helwiyah yang beberapa hari yang lalu menjadi narasumber dibelajar menulisPGRI
pertemuan ke 21 subhanallah. Semoga beliyau selalu diberikan kesehatan dan
kekuatan,dan selalu istiqomah dalam memebrikan ilmu dan inspirasi untuk kita
semua .
Dan beliyau akan membersamai Narasumber kita yaitu Bapak
Deni Darmawan yang akan memaparkan materinya
yang bertema “ KETERAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG CERAAH” beliau
akan membimbing kita selam dua jam kedepan, semoga belajar kita hari ini
berjalan dengan lancer tiada ada halangan satu apapun.
Ibu Helwiyah membuka kegiatan belajar sore ini dengan ucapan
Assalamu Alaikum warahmatullahi
wabarokaatuh...Selamat sore bapak ibu guru motivator di seluruh Indonesia, Salam
sehat dalam penat tetap semangat. Rabu
sore ini 24 November 2021 ini kita telah
memasuki pertemuan ke 11 dari 20
pertemuan. Jangan lupa untuk selalu mengisi link daftar hadir dan melayangkan
resume goresan tanpa pena bapak ibu
Bahagia sekali saya sore ini akan membersamai bapak ibu
semua dalam pelatihan literasi digital dengan materi "ketrampilan digital
untuk masa depan yang cerah" Yang akan disampaikan oleh uncle D atau pak
Deni Darmawan
Sebelum ibu Helwiyah menyerahkan kepada pak Darmawan utuk
meyampaikan materinya , ibu Heliwiyah
membaca Bismillahirrohmanirrohiim,dan kepada agama lain dipersilakan Berdoa
menurut agama dan kepercayaan masing masing.
Seperti biasa kegiatan akan dibagi dalam 4 sessi
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi
3. Tanya jawab
4 penutup
Untuk mengikuti kegiatan belajar kita harus mempersiapkan
segala sesuatu agar tidak terkendala nantinya seperti, laptop, HP, charger,
minuman hangat dan cemilan untuk menyemangati belajar soreini, kalau kita mau bertanya kepada nara sumber
bisa langsung chat ke nomer 085780551722
dengan menuliskan Nama, Kota asal Gel.....
KETERAMPILAN DIGATAL
Ketrampilan digital seperti apakah yang diperlukan agar Mada
depan kita cerah?bagaimana memperoleh dan memanfaatkannya? Untuk lebih jelasnya
mari kita ikuti pemaparan materi yang akan disampaikan oleh nara sumber kita
Bapak Deni Darmawan dengan Tema “KETERAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG
CERAH”
BaPAK Deni Darmawan memulai dengan mengucapkan salam hangat, salam sejahtera untuk kita semua. Tadinya beliyau ingin menyapakita semua dengan zoom tapi karena kendala teknis ahirnya gagal dilaksanakan yang ahirnya pak Dani tidak bia meilihat senyum manis kita semuanya tapi tidak mengapa walaupun kita tidak bisa bertatap muka lewat zoom untuk saling menyapa dan memberi senyum. Cukuplah mendengar suara beliau yang seksi lewat VOIS not . Mudah – mudahan pembahasan haro ini bisa walau lewat WA tetap bisa memberikan semangat dan pencerahan agar kita bisa cerda cerdas memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan pengetetahuan dan keterampilan kita.
Izinkan saya membersamai Bapak/Ibu Hebat untuk berbagi dan
belajar bersama tentang “Keterampilan Digital untuk Masa Depan”. Bukan berarti saya paling bisa, tapi disini
kita sama-sama berbagi dan kolaborasi. Sedikit yang saya bisa sampaikan,
mudah-mudahan bisa mendobrak keterampilan digital Bapak/Ibu semua. Subhanallah
ini sikap tawadlu’ yang patutu kita teladani dari pak Dani beliau ini
diibaratkan padi yang sudah berisi penuh semakin berisi semakin merunduk, guru
seperti inilah yang patutut kita cari dan kita gali ilmunya, untuk kita ambil.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa saat sekarang kita sudah memasuki berbagai era. Mulai dari era
era Society 0.1 sampai era Societ 5.0. Begitu cepat perubahan dari era ke era. Saat ini, tidak terasa kita sudah memasuki era society 5.0. Padahal, seperti baru kemarin memasuki era society 4.0 atau revolusi industri 4.0. Mau tidak mau, kita harus siap ya untuk beradaptasi, bermigrasi dengan segala perubahan yang terjadi. Era selanjutnya, kita tidak tahu apakah nanti ada era society 6.0, 0.7, 0.8 dan seterusnya. Wallahu’alam
Ada satu film tentang gambaran era 2045. Yang bisa kita simak
https://www.youtube.com/watch?v=rjLVCpE3kuw
ada sebuah film yang menarik yang pernah saya liat yang
menggambarkan era masa depan. Film besutan Steven Spielberg berjudul “Ready
Player One” berlatar di dunia nyata dan realitas virtual pada era 2045. Film
ini akan membawa kitsa antara dunia nyata dan dunia virtual. Ketika dunia nyata
dan realitas virtual saling tumpang tindih. Penasaran! silahkan nonton aja ya
Bapak/Ibu. Sudah ada Netflix.
Nah, untuk kesempatan kali ini, kita bahas keterampilan di
era society 4.0 atau revalousi industri 4.0. Sering juga disebut Keterampilan 4.0.
atau keterampilan abad 2
Guru itu digugu dan ditiru. “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing
Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” artinya di depan memberi teladan, Di
tengah membangun kemauan, Di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik
ke arah kemandirian. Begitu kata Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan
Indonesia).
Semboyan itu terus kita pegang sebagai pengajar dan
pendidik, agar kita terus menjadi teladan, terus mau belajar dan terus
memotivasi peserta didik kita. Nah, menjadi motivator guru literasi digital
(GMLD) kita harus bertransformasi menjadi menjadi guru abad 21, yaitu menjadi guru yang multitasking. Guru
yang mempunyai keterampilan digital. Guru yang sudah melek teknologi, istilah
yang dipakai oleh Bapak Munif Chatib, guru harus bermigrasi agar bisa akrab dan
menggunakan teknologi untuk aktivitasnya.
Silahkan baca artikel saya di portal media online
tangselmedia.com
ada sebuah film yang menarik yang pernah saya liat yang
menggambarkan era masa depan. Film besutan Steven Spielberg berjudul “Ready
Player One” berlatar di dunia nyata dan realitas virtual pada era 2045. Film
ini akan membawa kitsa antara dunia nyata dan dunia virtual. Ketika dunia nyata
dan realitas virtual saling tumpang tindih. Penasaran! silahkan nonton aja ya
Bapak/Ibu. Sudah ada Netflix.
Nah, untuk kesempatan kali ini, kita bahas keterampilan di
era society 4.0 atau revalousi industri 4.0. Sering juga disebut Keterampilan
4.0. atau keterampilan abad 21.
Guru adalah seorang sosok yang digugu dan ditiru. Dirinya
menjadi contoh dan teladan bagi murid-muridnya. Untuk menjadi guru kreatif dan
inovatif, guru dituntut harus mempunyai berbagai kompetensi, tidak hanya
kompetensi pendagogik, tapi juga kompetensi sosial, kepribadian, kepemimpinan
dan perangkat kompetensi lainnya, hal ini yang menyebabkan profesi guru tidaklah
mudah.
Gelar “pahlawan tanpa tanda jasa” pun disematkan kepada guru.
Perjuangannya tanpa lelah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa patut
diapresiasi. Dalam Islam, guru mendapat kedudukan terhormat di masyarakat dan
di sisi Allah Swr. Sebab, guru menjadi model (uswah hasanah) bagi peserta didik dan
masyarakat.
Posisi guru tidak dapat digantikan dengan robot, sebab tugas
guru bukan saja mentransfer pengetahuan (transfer
of knowledge) tetapi juga mentranfer nilai (tranfer of values), tidak
hanya mengajar tapi juga mendidik, melatih, membimbing, mengarahkan dan
memotivasi dan menumbuhkan minat belajar peserta didik serta membentuk karakter
yang berlandaskan nilai pancasila, agama, budaya, dan tanggap dengan perubahan
zaman.
Sebagaimna termaktub dalam UU. No. 20 tahun 2003 pasal 3
tentang sistem pendidikan nasional, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Seorang guru harus mampu merespon setiap
perubahan yang terjadi, termasuk perubahan jaman yang diiringi dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang amat pesat. Era revolusi
industri 4.0 menuntut perubahan dari berbagai sektoral, tak terkecuali
pendidikan. Era ini ditandai dengan adanya jaringan internet yang kemudian
terkoneksi ke perangkat gawai seperti laptop, telepon pintar (smartphone) dan
sebagainya. Mau tidak mau, seorang guru harus melek literasi digital. Jika
seorang guru masih ‘tertidur’ dalam sebuah perubahan, maka akan tertinggal dan
tergilas.
Dengan sebuah gadget, semua informasi
dan pengetahuan bisa diakses dari penjuru dunia. Aplikasi apapun termasuk media
sosial bisa diunduh, sehingga guru bisa memanfaatkan pembelajaran dengan
menggunakan media sosial atau platform media online lainnya. Perubahan
teknologi informasi dan komunikasi yang amat pesat, guru harus merespon dan
menjadi tantangan untuk bisa memanfaatkan untuk inovasi pembelajaran.
Di era digital ini, kompetensi guru
harus dilatih dan dikembangkan, tidak hanya pada tataran pengetahuan, tetapi
juga keterampilan hingga kompetensi semakin meningkat. Guru harus menguasai
literasi digital, sehingga mempunyai kemampuan dalam menggunakan media digital,
alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan,
membuat informasi, bahkan mengolah informasi, pengetahuan, dan memanfaatkan
secara baik, sehat, cermat, tepat untuk pengajaran.
Ketika Covid-19 mendarat di Indonesia,
maka pada bulan Maret sejumlah daerah termasuk DKI melakukan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB), semua kegiatan termasuk pembelajaran (learn from home)
dilaksanakan di rumah, demi memutus mata rantai penularan. Pembelajaran jarak
jauh (PJJ) pun diberlakukan. Walaupun begitu banyak permasalahan PJJ pada saat
ini, namun PJJ harus tetap berjalan. Mulai dari masalah kuota, ketiadaan gawai,
dan sinyal yang sulit ditangkap karena letak geografis. Triliunan rupian pun
digelontorkan berupa paket kuota yang diberikan keda guru, dosen, siswa dan
mahasiswa.
Walaupun pemberian kuota tidak menyentuh
akar permasalahan PJJ, selama infrastruktur jaringan internet tidak dibangun.
Pemberian kuota pun tidak meninggalkan bekas, bahkan ada beberapa kuota yang
tidak berfungsi. Pemberian kuota harus dievaluasi, sehingga dana yang besar itu
bisa digunakan untuk pembiayaan pendidikan lainnya agar PJJ bisa berjalan
dengan efisien.
Tidak hanya kuota, saat pelaksanaan PJJ
pun sejumlah guru dan orang tua pun mengalami kesulitan. Mulai dari kurikulum
yang kurang adaptif di masa pandemi, metode pembelajaran yang itu-itu saja,
hingga pembelajaran daring yang tidak menarik dan membosankan. Orang tua pun
dibuat stess, ketika si anak tidak mengerti akan pekerjaan rumah yang diberikan
oleh guru. Karena guru yang hanya mengejar target tanpa menyesuaikan kurikulum yang
adaptif.
Seorang guru harusnya dibekali kemampuan
dalam PJJ, seperti bagaimana mendesain pembelajaran yang menarik dan tidak
membosankan. Pembelajaran berbasis video, membuat materi e-book, menggunakan
berbagai aplikasi dan platform media online, serta produk yang dihasilkan
peserta didik selama PJJ.
Pembelajaran luar jaringan (luring)
sudah disediakan oleh Kemendikbud dengan menginisiasi program belajar dari
rumah yang ditayangkan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk semua
lapisan masyarakat, agar masyarakat terbantu belajar bagi yang terbatas kuota
dan susah menangkap sinyal jaringan internet. Pada PJJ di era new normal ini,
bahwa hakikat pembelajaran tidak hanya di kelas, tapi juga dilakukan secara
terbuka (learning is open;
opent content, open course), pembelajaran dapat dilakukan dimana
saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, termasuk jarak jauh sekalipun.
PJJ pada era new normal sekarang ini,
seorang guru bisa memanfaatkan berbagai media, mulai dari media sosial (medsos)
dan media platform media online learning lainnya. Guru tidak hanya menggunakan
satu-satunya media, tapi bisa memanfaatkan bermacam-macam media untuk
mengkombinasikan sedemikian rupa aktivitas belajar baik pembelajaran online
yang bersifat tidak langsung (asynchronous) seperti
email, forum , dan membaca serta menulis dokumen online melalui world wide web.
Atau pembelajran online bersifat
langsung (synchronous) seperti video call, video conference, chat dan sebagainya.
Kedua pembelajaran daring tersebut bisa dicampur (blended learning) agar aktivitas pengalaman
belajar lebih maksimal dan tujuan pembelajaran bisa tercapai. Guru juga
diharapkan mempunyai keterampilan dalam membuat video pembelajaran, simulasi,
tutorial, slide presentasi, e-book,
dan lain-lain, sehingga peserta didik bisa belajar secara mandiri. Belajar
melalui forum diskusi, video virtual, collab
project akan terjadi pembelajaran kolaboratif dalam
pembelajaran. Aktivitas pembelajaran selama PJJ kunci utamanya adalah
interaksi. Keterbukaan interaksi dengan menggunakan berbagai media akan menjadi
sebuah keberhasilan dalam pembelajaran.***
Ada VOIC NOT……
https://tangselmedia.com/guru-melek-literasi-digital.html
Gimana bapak Ibu, sudah baca kah artikel saya yang
diterbitkan di media cetak Kabar Banten yang berjudul “Pandemi dan Literasi”.
Jika sudah kita lanjut, jika belum dibaca ya Bapak/Ibu.
Nah, bagaimana dengan keterampilan literasi digital. Yuk
liat gambar ? Apa itu literasi digital agar tidak gagal paham. Saya salain dari
penjelasan dari pak Deni lewat VOI not,
Keterampilan Menurut para ahli dan leteratur adalah
Keterampilan itu sam dengan kemampuan atau skil. Keterampilan itu bisa
dipelajari, digali, dan dilatih melalui
proses belajar, latihan praktek dan pengalaman sehingga menjadi sebuah
keterampilan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat yang dilakukan secara
konsisten.
APa Leterasi Digital itu?
Leterasi digital itu
adalah: Pengetahuan dan lemampuan untuk menggunakan teknologi digital,
alat-alat komonikasiatau jejaring dalam proses menemukan, mengevaluasi,
menggunakan dan membuat in formasi, serta memanfaatkan secara sehat, bijak,
cerdas, cermat, tepat dan patuh hu kum
Jadi keterampilan digitai itu adalah sebuah kemampuan dalam
menggunakan teknologi seperti smart phon yang trhubung dengan jaeingan internet dan meman memanfaatkan situs jejaring
sosialdan keterampilan menggunakan jenis gawai dan lain lain ya misalanya
membuat konten digital seperti membuat teks, gambar, video , yang menarik sehingga menjadisebuah informasi atau pesan yang menarik untuk peserta
didik dan orang lain, begitu juga keterampilan dan mengekplor bagaimana kita
aplikasi dan plaaatvom digital.
Keterampilan komonikasi adalah: menyampaiakan seabuah ide
dengan menggunakan teknologi infformasi dan komonikasi, seperti menggunakan media
youtobe, Wa, fb dan lain lain, Hasil
dari tek video, gsambar yang kkkkkemudian di aplouad didalam mmmedia social dn
youtpbe. Yang membuat konten tiak saja mendapat pujian tapi juga mendapat cuan.
Dan sepeprrrti yang kit salsikan bersasma diindonesia banyak youtober yang
menjadi kaya raya sepeti Ata Halilinta, Ria Ricis dan masih banyak yang lainnya
Ketempilan membaca,
Membaca juga salah satu keterampilan, informasi yang begitu banyak yang
tersebar berbagai media baik media cetak ataupun medi aelektronik, agar kita
bisa mendapatkan informasi yang banyak maka perlu keterapilan membaca yang
cepat, seperti tip yang pak Deni berikan
lewat youtube beliayau, yok kitya saksikan di
https://www.youtube.com/watch?v=YlAwRLyB_Dk
Apa saja keterampilan abad 21 atau keteramppilannnn 4.0 ini?
Yuk liat gambar ini
Pak Jokowi juga pernah bilang, langkah transformasi digital
dalam menghadapi era ini salah satunya mempunyai SDM talenta digital.
keterampilan digital
itu meliputi Keterampilan 4C itu :
ü
Creativity
ü
Inovation,
ü
Critical Thingking,
ü
Communication,
ü
and Collaboration.
Mari kita bahas satu persatu sambil menikmati kopi yang dari
tadi sudah disiapkan karena sangking fokusnya sapai lupameminumnya jadi dingin
dah. Wah pisang gorengnya juga lupa
belum digoreng , menikmati yang ada saja kalau begitu.
v
Kreatif dan inovasi harus
dimiliki oleh kita. Orang yang kreatif selalu thinking out of the box. Ia terus
menggali ide, mencari ide, dan membuat ide itu agar menjadi nothing to
something. Ide mampu diwujudkan dalam sebuah produk yang bermanfaat untuk orang
banyak. Jika sudah pada tahap ini maka sudah mampu melakukan “gebrakan”
inovasi.
Pak dani menulis di Media
Indonesia agar anak bangsa bisa melakukan”gebrakan” inovasi kala pandemi. https://mediaindonesia.com/opini/417017/gebrakan-inovasi-kala-pandemi
Semua dimulai dari ide dan
dibuktikan dalam bentuk nyata dengan melakukan terobosan berbagai inovasi
v
Kedua, Critical Thinking.
Simak audio saya. Dulu, saya juga pernah loh jadi penyiar radio, tp di channel
15.57 AM Rempoa ha-ha-ha. Kalau dilihat dari karakter suaranya memang pas kalau
beliyau ini adalah penyiar radio seperti saya dulu juga penyiar radia kalau
disaat berkemah radio local yang menyiarkan tentang kegiatan kergiatan di
perkemahan serta info info yang didengarkan oleh peserta perkemahan saja ha ha
ha.
Sebagaimana yang kita rasakan, bagaimana kolaborasi Om Jay
dan kawan-kawan dalam membuat program berbicara, menulis dan motivator guru
literasi digital. Tanpa kolaborasi, sulit rasanya mewujudkan program-program
“super keren” itu. Sinergi dalam gerakan yang membangun, sehingga akan muncul
guru-guru penggerak dalam kolaborasi. Dari kelas-kelas menulis juga lahir
penulis-penulis buku. Dari kelas-kelas itu juga mendobrak SDM talenta digital
guru. Amazing bukan! Om Jay gitu loh.
Berikut adalah video konten kreatif yang dibuat oleh
mahasiswa dalam membumikan nilai-nilai pancasila. Diharapkan , hasil konten
kreatif kolaborasi ini mampu membuka kesadaran generasi milenial Y dan Z agar
bisa memahami dan menyerap nilai-nilai pancasila. https://www.youtube.com/watch?v=oZntTNRbEuw
Om Jay pernah berkata dalam webinar zoom, “Setelah guru
mengikuti kegiatan GMLD, guru bisa meningkatkan performanya, sehingga tidak ada
lagi guru yang dapat gaji pas-pasan. Tapi dengan memanfaatkan platform digital,
guru bisa mendapat point koin, pujian dan cuan”. Guru punya segudang ilmu, jadi
buatlah konten kreatif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai contoh saja, Bagaimana Fiki Naki yang mampu
memanfaatkan platform digital untuk belajar berbagai bahasa. Siapa sangka, anak
kampung asal Riau ini ketika main OME.TV dan di upload ke youtube, ia mendapat
pujian dan cuan.
Begitu juga dengan mahasiswipak Dani, namanya Bella Claudina
dengan nama penanya Claudinab. Karena suka membaca novel di watpadd, Bella
menulis novel dengan menggunakan noted di hape. Siapa sangka, novelnya dibaca
hingga 2.5 juta dan dilirik oleh Gramedia hingga diluncurkan di Gramedia
Menteng JakPus. Sya tuliskan beritanya di web prodi
Demikan materi yang telah disampaikan oleh pak Dani
jadi Banyak sisi menarik dari
dunia digital yang bisa kita manfaatkan.
Kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab.
Ini adlah kumpulan pertanyaan dan jawaban
P1.
Ass...perkenalkan saya Umi Agus Farida dari Kalsel, mohon
izin bertanya pak Kemampuan digital untuk masa depan yg cerah tapi mengapa saya
justru khawatir kalau generasi mendatang tanpa mengenal lingkungan, sosial, dan
yg lebih parah ajaran agama masing2 karena sibuk dengan dunia digital.
Bagaimana supaya kekhawatiran saya tidak akan terjadi dan bagaimana cara
menghilangkan kekhawatiran ini? Terimakasih
Jawab
Terima kasih Ibu Umi Agus Farida dari Kalsel
Pertanyaan yang bagus.
Teknologi tidak bisa kita hindari karena begitu cepat
perkembangannya. Hal ini juga yg mengkahwatirkan kita sebagai orang tua.
Dibutuhkan peran orang tua dan koloborasi sekolah dan masyarakat. Bahwa, anak
juga perlu pendampingan agar bisa diarahkan untuk mengenal lingkungannya.
Ajaklah sesekali mereka keluar mengenal alam dengan camping atau ke taman
ragunanan. Orang tua menjadi teladan,
jadi harus bijak dan cerdas juga dalam menggunakan Gawai. Sebab, ortu adalah
cerminan bagi anak-anak mareka. Ajaklah shalat berjamaah, mengaji bersama
sehingga quality time bagi keluarga.
Terima kasih atas materinya pak....
P2.
Perkenalkan saya Nur Laili Rahmawati dari Purbalingga
Yang mau saya tanyakan disini adalah bagaimana memaksimalkan
apa yg kita miliki dalam mengembangkan keterampilan digital....
Terkadang kita sudah terkekang oleh zona yang nyaman
sehingga merasa enggan untuk mengasah kemampuan literasi kita
Jawab. 2 Tks Bu Nur Laili Rahmawati dari Purbalingga. Salam
untuk warga Purbanlingga ya Bu he-he-he
Allah menciptakan kita tidak sia-sia bu. Asah terus
keterampilan ibu. Ketika Om Jay membuka kelas bicara, menulis dan motivator
digital, maka coba kita praktikan pelan-pelan. Kita berani memulai. Kadang,
batuk akik itu jika tidak di gosok tidak akan menjadi batu yang mahal. Itu
hanya analogi saja ya Bu. Pada dasarnya manusia diberikan potensi, jika kita
asah, maka akan menjadi ketrampilan. Semangat terus Bu.
P3
Assalamu Alaikum. perkenalan
Nama : M.Chaerudin, S.Pd
Asal : Parungpanjang Bogor
Gel : 3
Pertanyaannya :
1. Untuk Adaptasi bapak perlu berapa lama menjadi terbiasa
menguasai aplikasi digital terkini, bisa di lihat dari konten-konten kreatif
yang bapak share, seperti Youtube, apakah bapak punya tim untuk mengolah
konten2 kreatif digital
2. Mohon resep cepat menguasai keterampilan 4C.Terima kasih🙏
Terima kasih Pak M. Chaerudin dari Bogor. Bulan lalu saya ke
Bogor Pak, tapi review Jurnal.
Pertanyaan yang menarik Pak Chaerudin.
Saya belajar dari yang ahli Pak. Kadang saya belajar dari
mahasiswa saya yang pintar dalam menggunakan platform media digital. Saya tidak
malu untuk belajar sama mereka. Saya awalnya mengajak mereka (mhs) tolong
membuat video, dsb. Kemudian saya catat dan saya praktikkan. Saya juga selalu
liat tutorial di youtube. Mulai dari menggunakan tools dari video, dan design.
Orang menyebut saya multasking. Tapi saya tdk merasa begitu, sebab, saya punya
keinginan tahunan yang besar terhadap sesuatu hal.
Resep 4C adalah bergabung dengan TIM OM JAY Pak. Keterampilan
4C ada semua di tim itu.Terima kasih jawaban nya
P4
Frans Fernandez Praya bertanya: Dari pemahaman saya tentang
materi Bapak. Masa depan cerah di sini adalah tentu kebahagiaan baik lahir dan
batin. Dari segi ekonomi menjanjikan. Namun yang terpenting dari itu adalah
menjaga kedamaian hidup kebahagiaan hidup, kerukunan antar agama , kesatuan dan
persatuan bangsa, terhindarkan dari faham yang bisa merusak bangsa dan generasi
mudanya. Serta menjadikan Indonesia Damai Sejahtera bahagia. Apa yang bisa kita
lakukan sekarang untuk membendung hal-hal negatif dunia digital dan berhasil
mencapai itu semua? Terimakasih.
Jawab. P4. Terima kasih Pak Frans.
Semua kehadiran berupa teknologi yang ada pada hakikatnya
memudahkan aktivitas kita. Kemudahan itu akan memberikan kenahagiaan lahir
bathin jika tujuannya adalah memberikan pencerahan, inspirasi, dan tentunya
memberikan kebaikkan orang lain dengan konten-konten yang kreatif. Kata Pak
Jokowi, banjiri medsos dengan konten2 positif, yang merekatkan persatuan dan
kesatuan anak bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa. Seperti video yang tadi
kami buat dalam membumikan nilai-nilai pancasila
. Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk membendung
hal-hal negatif dunia digital dan berhasil mencapai itu semua? Ikut grup Guru
Motivasi Literasi Digital agar kita cerdas, dan bijak dalam menggunaka platform
digital
P5
Setahu saya, di Media Indonesia tidak ada bu, tapi saya
belum cek koran cetaknya. Jika koran cetak kompas ada bu Mugiarni setiap hari
minggu. terbit seminggu sekali
Kirim cerpen ada di
platform media digital bu. tp saya lupa namanya. Bahkan ada honor feenya juga
Ketrampilan digital yang perlu kita fahami dan kembangkan
sesuai amanah dunia pendidikan adalah 4C....Ketrampilan digital harus diimbangi
dengan penguatan karakter melalui konsep PPK
Dampingi dan awasi anak anak kita saat penggunaan media
digital , tanamkan pula nilai nilai agama
dan keluhuran Budi pekerti agak tak terbawa arus dari kontent negatif.....
Setelah setelah semua
terjawab maka berahir juga kegiatan belajar sore hingga menjelang malam semog
ilmu ybapak Dani dan Ibu Helwiyah atyas ilmunya jazakumullah bi ahsanal jaza’ang
kita peroleh bermanfaat . terim,a kasih kepada
bapak ibu silahkan mampir dan berikan kritik saran dan masukan
BalasHapusLengkap, nanti saya belajar buat blog yang menarik dan enak di baca.
BalasHapusOhya, seperti nya karena banyak yg dikerjakan ya sehingga ada beberapa typo tulisan yang terjadi.
Tapi keren...
Terima kasih pak Fransisco. Ya pak bener banyak banget tugas nih.
Hapus