Ciptakan Peluang Melalui Literasi Digital

Resume pertemuan ke     : 18


Hari/tanggal                      : Jumat, 10 Desember 2021

Narasumber                      : Leni Priska, S.Pd.

Moderator                         : Deni Darmawan

Penulis                              : Abdul Gofur

 

Subhanalallah wal Hamdulillah Allahu Akbar, ahirnya aku bisa mengikuti pertemuan ke 18 dua kali pertemuan lagi sampai mpada finish,semoga sehat wal’afiah diberikan waktu dan kesempatan untuk mengikuti pertemuan yang ke 19 dan 20 dan dinyatakan lulus setgelah berhasil mengikuti minimal 16 kali perttemuan  dan membuat resume di bloog pribadi juga membuat buku antologi dengan dibuktikan namanyan tercantumdalam buku tersebut, Alhamdulillah aku sudah ikut menulis 3 bukju antologi semoga aku bisa menyelesaikan resume minimal 16 resume agar aku dinyatakan lulus diangkata 1 dengan nilai 20 JP.

Sore ini ini materinya berjudul CIPTAKAN PELUANG MELALUI LITERASI DIGITAL, yang akan disampaikan oleh Narasuimber hebat kitya yaitu Ibu LenimPriska membersamaoi beliau adalah moderator kita yang sidah tidak asing align yairu BApak Deni Darmawan.

Sebelum masuk materi narasumber mengajak bermain dengan brain storming. Mengingat dan menebak gambar yang ditayangkan dalam waktu yang sebentar



Pertanyaan pertama gambar lilin no berapa, yang kedua gambar minyak nomor berapa, dan yang ketiga gambar pensil no berapa. Peserta yang menjawab paling cepat akan  mendapat hadiah dari narasumber.

Setelah semua peserta fresh dan ikut terlibat dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dilanjutkan dengan materi.

Mengutip hasil Survei APJII beberapa hari sebelumnya, Juru Bicara Dedi Permadi menyatakan ada 196,71 juta pengguna internet di Indonesia atau sekitar 73,7% dari total penduduk, “Ini menunjukkan ada lompatan pengguna internet dan media sosial di Indonesia. Artinya kita sebagai bangsa semakin intensif menggunakan ruang digital kita," ujarnya. Indonesia termasuk negara yang rendah dalam literasi digital. Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62,” ujar Staf ahli Menteri dalam negeri (Mendagri), Suhajar Diantoro pada Rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021.Lebih lanjut, Kepala Perpusnas M. Syarif Bando mengatakan persoalan Indonesia adalah rendahnya tingkat literasi.


Negara yang paling bagus literasi digital di dunia adalah  negara Finlandia. 

Sekolah terbaik di dunia ada di Finlandia. Guru-gurunya lulusan master dengan kompetensi yang sudah teruji, yang selalu memberi apresiasi kepada siswa. Pembelajarannya lebih menekankan kepada metode bermain, self discovery. Lebih menekankan kolaborasi, bukan kompetisi. Siswa diwajibkan membaca buku minimal 1 buku setiap minggu.  Perpustakaan ada dimana-mana. . 

Pendidikan di Finlandia menganut prinsip-prinsip:

1. Sekolah dimulai pada usia 7 tahun. Usia 7 tahun menunjukkan kematangan psikologi anak untuk mengikuti pendidikan formal. 

2. Fasilitas perpustakaan ada di mana-mana. Di sekolah dari tingkat dasar sampai ke     perguruan tinggi, di desa-desa sampai ke mall dan tempat-tempat umum lainnya. Program perpustakaan sangat kreatif, sehingga perpustakaan menjadi tujuan favorit masyarakt Finlandia

3. Materity package dilengkapi buku. Disediakan buku paket ibu-ibu yang melahirkan berisi  buku tentang paket-paket kebutuhan bayi, dan cara merawat bayi agar bisa tumbuh kembang dengan sempurna. Keluarga  merupakan gerbang pendidikan yang utama dan pertama.

4. Bacakan dongeng sebelum tidur. Dongeng itu sangat baik, karena bias masuk kealam bawah sadar anak dan itu bias membuat anak menjadi cerdas. 

5. Acara TV asing dilarang dialihsuarakan. Melatih anak membaca teks dengan cepat untuk bisa memahami acara yang ada di TV tersebut.

Ada 4 kompetensi Literasi Digital, yaitu:

1. Digital Skills. Membaca dan memahami peralatan digital.

2. Digital Ethics. Mengetahui dan memahami etika dalam literasi digital. Jaga sopan santun dan tidak nyinyir dalam komentar. 

3. Digital Safety. Berhati-hati dalam menjaga keamanan data pribadi. Tidak sembarangan membagikan data pribadi kepada pihak-pihak lain.

4. Digital Culture. Kemampuan membangun wawasan kebudayaan bangsa. 

Masih ada satu lagi kompetensi literasi digital yang harus dikembangkan yaitu:

5. Menciptakan peluang. 

Dalam menciptakan peluang harus mempertimbangkan hal-hal berikut:

 1. Kebutuhan. Dalam menciptakan peluang harus memperhatikan kebutuhan masyarakat saat ini. Sesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar yang sedang trend dan in sehingga banyak dicari masyarakat.

2. Kemampuan. Sesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing dengan ATM. Amati, Tiru, Modifikasi.

3. Hobi. Menciptakan peluang sesuai dengan hobi akan sangat mengasyikkan.

4. Lokasi. Pilihlah lokasi yang strategis dan mudah dijangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

5. Usaha. Mulailah merintis usaha, sebar info-info tentang usaha kita melalui pamflet dan flyer. Masifkan melalui media sosial yang kita punya.

Dari paparan materi tersebut kita bisa merasakan begitu banyak manfaat literasi digital.

Apa saja manfaat Literasi Digital? Setidaknya ada 8 manfaat literasi digital:

 

 

1. Hemat waktu

2. Hemat biaya

3. memperluas jaringan

4. Ramah lingkungan

5. Membuat keputusan lebih baik

6. Belajar lebih cepat dan efisien

7. Memperoleh informasi terkini dengan cepat

8. Memperkaya keterampilan.

 

Setelah selesai materi peserta diminta membuat promosi, saya akan promosi tentang apa ya? Masih bingung dan belum mendapatkan inspirasi. Yang jelas saya hari ini bersyukur karena bisa mengikuti materi ini banyak ilmu yang saya dapatkan, semoga ilmu yang saya peroleh menjadi ilmu yang manfaat barokah fiddini waddua wal Ahiroh Amiiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini